Laporan Praktikum Biologi - Sistem Koordinasi Manusia
Laporan Praktikum Biologi
Praktikum Sistem Koordinasi Manusia
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sistem koordinasi adalah
sebuah sistem yang mengatur kerja organ-organ pada tubuh. Sistem ini berperan
untuk memerintahkan setiap organ untuk dapat bekerjasama mendukung fungsi tubuh
agar bekerja dengan baik.
Fungsi sistem koordinasi
pada manusia diperlukan untuk mengendalikan setiap bagian dalam tubuh agar
gerakan yang dihasilkan menjadi tepat sasaran. Tanpa sistem koordinasi, seluruh
organ tubuh tidak mampu bekerjasama.
Masing-masing organ
tubuh kita memiliki fungsi yang berbeda-beda, untuk itu tubuh kita memiliki
komponen yang menghubungkan setiap organ yang disebut saraf dan darah. Untuk
mempelajari sistem koordinasi tubuh manusia, praktikum ini diadakan.
- Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana sistem
koordinasi manusia bekerja?
2.
Apakah kita memahami
organ mata dan kulit sepenuhnya?
- Tujuan
1.
Mengetahui bagaimana
sistem koordinasi setiap individu bekerja
2.
Memiliki pemahaman
tentang organ mata dan kulit
- Manfaat
1.
Siswa mengetahui
bagaimana sistem koordinasi setiap individu bekerja
2.
Siswa memperdalam
pemahaman tentang organ mata
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Landasan
Teori
Sistem koordinasi adalah sebuah sistem yang
mengatur kerja organ-organ pada tubuh. Sistem ini berperan untuk memerintahkan
setiap organ untuk dapat bekerjasama mendukung fungsi tubuh agar bekerja dengan
baik. Fungsi sistem koordinasi pada manusia diperlukan untuk mengendalikan
setiap bagian dalam tubuh agar gerakan yang dihasilkan menjadi tepat sasaran.
Tanpa sistem koordinasi, seluruh organ tubuh tidak mampu bekerjasama.
Macam
Macam Sistem Koordinasi
Masing-masing organ tubuh kita memiliki fungsi yang
berbeda-beda, untuk itu tubuh kita memiliki komponen yang menghubungkan setiap
organ yang disebut saraf dan darah. Berikut merupakan jenis sistem koordinasi:
1. Sistem Saraf
Sistem
koordinasi saraf adalah organ yang terdiri dari sel-sel neuron dan sel-sel
pendukungnya. Sel saraf bekerja menggunakan perbedaan potensial listrik untuk
mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Sistem saraf
menyampaikan informasi secara cepat melalui sinyal-sinyal listrik yang
dialirkan ke organ tubuh lewat jaringan saraf. Sinyal elektrik inilah yang
digunakan untuk mengatur dan mengkoordinasikan seluruh organ di dalam tubuh.
Sistem Saraf Terdiri
Atas:
a.
Sistem Saraf Pusat
Sistem
saraf ini menjadi pusat segala koordinasi dan regulasi organ-organ dalam tubuh.
Sistem saraf pusat terhubung dengan otak dan saraf sumsum tulang belakang. Otak
memiliki beragam fungsi penting dalam sistem koordinasi pada manusia.
Sistem
koordinasi saraf yang terhubung ke otak dapat memberi sinyal untuk meningkatkan
laju jantung hingga kecepatan dalam berpikir. Otak sendiri terdiri atas
beberapa bagian yaitu otak besar, otak tengah, dan otak kecil. Sedangkan bagian
saraf pusat yang lainya adalah sumsum tulang belakang yang berperan dalam gerak
refleks dan menghubungkan rangsangan dari dan menuju otak.
b. Sistem Saraf Tepi
Pada
sistem saraf ini sebenarnya beberapa saraf-saraf kecil yang menghubungkan otak
dan tulang belakang dengan organ saraf tepi. Sistem koordinasi saraf tersebut
adalah saraf somatik dan saraf otonom. Saraf somatik berperan menerima
rangsangan dari luar tubuh dan menyampaikannya ke otak. Sedangkan saraf
otonom bekerja secara tidak sadar saat organ tubuh istirahat atau ketika mencerna
makanan.
c. Sel Saraf
Semua
sistem koordinasi saraf tersebut tidak akan berfungsi tanpa adanya sel saraf.
Sel saraf atau yang biasa disebut neuron merupakan satuan kerja utama dari
sistem koordinasi saraf. Mekanisme kerja sistem saraf dalam menghantarkan
impuls saraf adalah hasil kerja dari neuron ini. Sel saraf juga yang
memungkinkan kamu dapat merasakan berbagai rangsang dari panca indra. Pada sel
saraf terdapat tiga komponen utama yaitu dendrit, akson dan ada sinapsis yang
masing-masing berfungsi untuk meneruskan rangsangan yang dihantarkan oleh
impuls ke sel saraf lain, efektor maupun ke organ tubuh.
2. Alat Indra
Jenis
sistem koordinasi pada manusia lainya adalah alat indra. Sistem ini terdiri
dari indra penglihatan, indra pendengaran dan indra perasa. Masing-masing indra
ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Di dalam organ indra terdapat ujung
saraf yang sangat peka terhadap rangsangan yang disebut reseptor. Alat indra
ini merupakan bagian dari sistem koordinasi pada manusia yang berfungsi untuk
menerima setiap rangsangan dari luar. Reseptor kemudian meneruskan informasi
tersebut ke otak.
Indera Penglihatan (Mata)
Mata adalah sistem optik yang memfokuskan berkas cahaya
pada fotoreseptor dan mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf. Bagian mata dibagi menjadi aksesoris mata dan struktur bola mata.
a.
Aksesoris
mata
i.Alis
ii.Orbita
iii.Air mata
b.
Struktur
Bola Mata
.Lapisan Sklera
· Merupakan jaringan ikat dengan
serat kuat, warna putih buram
· Mempunyai kornea yang dilapisi
konjungtiva sebagai pelindung
ii.
Lapisan
Koroid
· Merupakan lapisan berisi
pembuluh darah
· Warnanya coklat kehitaman
sampai hitam untuk mencegah refleksi
· Bagian depan ada pupil
· Ada bagian lensa yang didukung
oleh :
· Otot musculus ciliaris
·
Aqueous humor
·
Vitreous humor
iii.
Lapisan
Retina
· Mempunyai lapisan reseptor
berupa :
· Sel kerucut
· Sel basilus
Indera
Peraba (Kulit)
Indra
peraba adalah satu dari lima panca indra manusia yang membuat kita bisa
merasakan sesuatu yang kasar, halus, panas dan juga dingin dari permukaan benda
melalui bagian tubuh manusia yaitu kulit. Kulit manusia sendiri bisa merasakan
segala jenis ragam tekanan, tekstur, rasa sakit dan juga gerakan.
Lapisan kulit terdiri dari lapisan
luar (epidermis) dan lapisan (dermis) :
a.
Lapisan
luar (epidermis)
b.
Lapisan
dalam (dermis)
3. Sistem Endokrin
Sistem
endokrin di dalam tubuh manusia bertugas mengatur kinerja hormon-hormon yang
diproduksi oleh tubuh. Misalnya mengatur jumlah cairan di tubuh, kecepatan
pernapasan, suhu tubuh, siklus menstruasi pada wanita hingga mengatur perasaan
atau mood kita. Endokrin mengandung hormon yang dihasilkan dari organ bernama
kelenjar. Nah hormon yang dihasilkan pada endokrin, akan disalurkan ke bagian
organ tubuh lain yang menjadi tujuannya lewat sirkulasi darah kita. Kerja
sistem endokrin di bawah perintah saraf dan sistem inilah yang menentukan kapan
kelenjar harus memproduksi hormon dan kapan melepaskannya. Proses kerja pada
sistem endokrin cenderung lebih lambat dalam mengatur aktivitas yang terjadi di
tubuh kita.
B. Alat & Bahan
1.
Pensil
2.
Mata dan tangan masing-masing
C. Langkah Kerja
1.
Peganglah pensil yang
diraut sangat runcing dengan tangan kiri yang lurus dijulurkan ke depan. Kedua
mata terbuka
2.
Dengan sekali gerak,
pertemukan ujung telunjuk kanan dengan ujung pensil. Gerakan tangan tidak boleh
langsung ke ujung pensil tapi digerakkan ke belakang dulu, lalu naik, dan
akhirnya menuju pensil. Gerakan harus spontan dan tidak boleh perlahan-lahan.
3.
Ulangi percobaan
tersebut dengan mata kiri tertutup, kanan terbuka. Lalu kiri terbuka, kanan
tertutup. Kemudian dengan kedua mata tertutup, semua dilakukan pengulangan 3
kali. Catat hasilnya, apakah ujung jari Anda tepat mengenai ujung pensil?
4.
Kemudian ulang prosedur
1 sampai 4 tapi dengan kedua ujung jari (tidak menggunakan pensil lagi).
5.
Catat hasil yang Anda
peroleh
D. Data Percobaan
Orang ke 1
Pensil |
Ujung jari |
Kedua mata terbuka = kena 3 |
Kedua mata terbuka = kena 3 |
Mata kiri tertutup = kena 1 |
Mata kiri tertutup = kena 3 |
Mata kanan tertutup = kena 3 |
Mata kanan tertutup = kena 2 |
Kedua mata tertutup = kena 0 |
Kedua mata tertutup = kena 1 |
Orang ke 2
Pensil |
Ujung jari |
Kedua mata terbuka = kena 3 |
Kedua mata terbuka = kena 3 |
Mata kiri tertutup = kena 3 |
Mata kiri tertutup = kena 1 |
Mata kanan tertutup = kena 1 |
Mata kanan tertutup = kena 3 |
Kedua mata tertutup = kena 3 |
Kedua mata tertutup = kena 3 |
Orang ke 3
Pensil |
Ujung jari |
Kedua mata terbuka = kena 3 |
Kedua mata terbuka = kena 3 |
Mata kiri tertutup = kena 2 |
Mata kiri tertutup = kena 1 |
Mata kanan tertutup = kena 3 |
Mata kanan tertutup = kena 2 |
Kedua mata tertutup = kena 1 |
Kedua mata tertutup = kena 2 |
Orang ke 4
Pensil |
Ujung jari |
Kedua mata terbuka = kena 3 |
Kedua mata terbuka = kena 3 |
Mata kiri tertutup = kena 2 |
Mata kiri tertutup = kena 2 |
Mata kanan tertutup = kena 3 |
Mata kanan tertutup = kena 2 |
Kedua mata tertutup = kena 1 |
Kedua mata tertutup = kena 1 |
Pensil |
Ujung jari |
Kedua mata terbuka = 12/12 |
Kedua mata terbuka = 12/12 |
Mata kiri tertutup = 8/12 |
Mata kiri tertutup = 7/12 |
Mata kanan tertutup = 10/12 |
Mata kanan tertutup = 9/12 |
Kedua mata tertutup = 5/12 |
Kedua mata tertutup = 6/12 |
E. Gambar Percobaan
F. Analisis
Dari percobaan tersebut
didapat data bahwa saat kedua mata terbuka, persentase ujung jari mengenai
ujung jari dan ujung pensil adalah yang paling besar. Sedangkan bila kedua mata
tertutup persentase ujung jari dengan ujung pensil adalah yang paling kecil.
Saat kedua mata
tertutup, persentase terkenanya semakin kecil, karena tidak ada data visual
yang diambil dari reseptor mata. Tidak adanya data visual inilah yang
menyebabkan kita hanya bergantung pada memori dan bayangan kita terhadap ruang,
sehingga menyebabkan persentase terkenanya ujung jari dengan pensil ataupun
ujung jari lainnya semakin kecil.
Walaupun kedua mata
tertutup, otak masih bisa untuk memetakan daerah sekitarnya sehingga ujung jari
dengan ujung pensil ataupun jari masih bisa terkena. Organ yang berfungsi untuk
mengkoordinasikan organ-organ adalah otak kecil (serebelum). Otak kecil ini
juga mengatur posisi tubuh secara keseluruhan, juga hubungan antara organ tubuh
dengan benda-benda yang ada di luar tubuh. Lokasi atau tempat bagian-bagian
tubuh telah terpetakan sehingga dapat dikoordinasi dengan anggota tubuh yang
lain. Ini yang menyebabkan kita tetap bisa melakukannya meski tanpa bantuan
indra
Sebaliknya, saat kedua
mata terbuka, terdapat data visual yang diambil dari kedua receptor mata. Data
visual ini sifatnya membantu kita untuk memetakan apa yang terjadi di sekitar
kita. Oleh karena itu, kita menggunakan data visual tersebut untuk menyesuaikan
ujung jari kita. Karena inilah persentase terkenanya ujung jari dengan pensil
ataupun ujung jari lainnya semakin besar.
Dalam sistem koordinasi
diperlukan tiga komponen agar fungsi koordinasi dapat berlangsung, yaitu
reseptor, konduktor, dan efektor. Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi
sebagai penerima rangsangan. Bagian yang berfungsi sebagai penerima rangsangan
tersebut adalah indra. Konduktor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai
penghantar rangsangan. Bagian tersebut adalah sel-sel saraf (neuron) yang
membentuk sistem saraf. Sel-sel saraf ini ada yang berfungsi membawa rangsangan
ke pusat saraf ada juga yang membawa pesan dari pusat saraf. Efektor adalah
bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar (baik kelenjar
endokrin dan kelenjar eksokrin). Sistem saraf dan indra sangat erat kaitannya
dalam sistem koordinasi
Reseptor (mata) terletak
pada retina, rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra) berupa visual akan
diterima oleh neuron sensoris yang melalui jalur sistem ekstrapiramidal yang
dimulai menuju nukleus vestibularis yang ada di batang otak, kemudian menuju
area serebelum berfungsi untuk mengawali dan mengatur gerakan, khususnya
gerakan yang terampil.
Koordinasi antara mata
dan tangan (juga dikenal sebagai hand eye coordination) adalah kontrol
terkoordinasi gerakan mata dengan gerakan tangan dan pengolahan informasi
visual untuk mencapai suatu kemampuan seseorang dalam mengkoordinasikan mata
dan tangan, ke dalam rangkaian gerakan yang utuh, menyeluruh, dan terus menerus
secara tepat dalam irama gerak yang terkontrol yang memunculkan reaksi umpan balik.
Dalam istilah sederhana, koordinasi antara mata dan tangan melibatkan visi
terkoordinasi dan gerakan tangan untuk menjalankan tugas. Dalam istilah
sederhana, koordinasi antara mata dan tangan melibatkan visi terkoordinasi dan
gerakan tangan untuk menjalankan tugas, ini telah dipelajari dalam kegiatan
yang beragam seperti membuat teh, pergerakan benda padat seperti balok kayu,
kinerja olahraga, membaca musik, online game komputer, dan mengetik.
Koordinasi antara mata
dan tangan dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik
yaitu intelegensi, aktivitas visual, persepsi visual, koordinasi motorik,
aktivitas gerak lengan, tangan, dan aktivitas penggunaan jari. Faktor
ekstrinsik yaitu pengalaman koordinasi antara mata dan tangan. Dalam hal ini
apabila orang sudah berlatih melakukan praktikum ini secara
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem
koordinasi adalah sebuah sistem yang mengatur kerja organ-organ pada tubuh.
Sistem ini berperan untuk mengatur organ-organ yang ada agar dapat bekerja sama
dengan baik. Dalam sistem koordinasi terdapat sistem saraf, alat indera, dan
sistem endokrin. Dalam praktikum ini yang dipelajari adalah koordinasi antara
sistem saraf dan alat indera berupa mata.
Dalam sistem koordinasi
diperlukan tiga komponen agar fungsi koordinasi dapat berlangsung, yaitu
reseptor, konduktor, dan efektor. Reseptor berfungsi sebagai penerima
rangsangan, dalam praktikum ini efektornya adalah indra berupa mata. Konduktor
berfungsi sebagai penghantar rangsangan yaitu terdapat pada sel-sel saraf
(neuron) yang membentuk sistem saraf. Efektor adalah bagian tubuh yang
menanggapi rangsangan dapat berupa otot atau kelenjar, dalam praktikum ini yang
berperan sebagai efektor adalah otot pada tangan kita.
Saat kedua mata
tertutup, persentase terkenanya semakin kecil, karena tidak ada data visual
yang diambil dari reseptor mata. Sebaliknya, saat kedua mata terbuka, terdapat
data visual yang diambil dari kedua receptor mata. Walaupun kedua mata
tertutup, otak masih bisa untuk memetakan daerah sekitarnya sehingga ujung jari
dengan ujung pensil ataupun jari masih bisa terkena.
Setelah mata menangkap
gambar objek, ia akan mengirimkan datanya menuju otak berupa visual yang akan
ditangkap oleh saraf sensorik yang membuat otak bisa menggerakkan anggota tubuh
yang lain. Koordinasi antara tangan dan mata ini dipengaruhi oleh faktor
intrinsik dan ekstrinsik.
Daftar Pustaka
Diniari,
E.B. 2018. Mengenal Sistem Indera : Mata | Biologi Kelas 11. Diakses melalui https://www.ruangguru.com/blog/biologi-kelas-11-mengenal-sistem-indera-mata
Aribowo,
M., Sugiharto, P.E. 2020. Buku Kerja Siswa Biologi XI Semester Genap 2020/2021.
Halaman 42.
Hutagaol,J. 2014.
Koordinasi Organ-Organ Tubuh. Diakses lewat https://johnsonhutagaol.com/category/lks/
Komentar
Posting Komentar