Jaringan Hewan
Jaringan Hewan
Jaringan Hewan: sekumpulan sel dengan struktur dan fungsi yang sama penyusun tubuh hewan. Dibagi menjadi jaringan embrional dan somatis.
Jaringan Embrional: selnya membelah, berasal dari pembelahan zigot dan membentuk lapisan tubuh. Fase pembelahan dibagi menjadi: pembelahan (1-8 sel), morula (8-64), blastula (64 sel menjadi blastula berongga bernama blastosol), gastrula (pembentukan endoderm, mesoderm dan ektoderm), organogenesis (ektoderm membentuk epitel, kulit, rambut, dan kuku; mesoderm membentuk tulang, otot, dan pembuluh darah; dan endoderm membentuk hati pankreas dan uretra).
Jaringan Somatis terdiri atas
- Epitel Pipih selapis (membantu difusi & osmosis pada dinding alveolus dan kapiler darah) dan Berlapis (pelindung rongga mulut, vagina, esofagus, telapak kaki, dll.)
- Epitel Kubus selapis (pelindung dan sekresi pada tubula ginjal dan permukaan ovarium) dan Kubus Berlapis (sekresi dan absorpsi pada testis, kelenjar minyak, keringat, dll.)
- Epitel Silindris selapis (penyerapan nutrisi pada usus halus dan sekresi pada organ pencernaan lain) dan Silindris Berlapis (pelindung dan alat sekresi pada epitelium laring, faring, trakea dan kelenjar ludah).
- Epitel Transisional: epitel yang berubah-ubah dan dapat menggembung seperti pada kandung kemih.
- Epitel Kelenjar: penghasil getah, terdiri dari kelenjar endokrin (buntu, hasil sekresi masuk peredaran darah) dan eksokrin (sekresi melalui saluran khusus). Contoh: kelenjar ludah, susu, dan keringat.
Jaringan Ikat: bahan utamanya serabut dan mengikat jaringan satu pada jaringan lain terutama pada organ. [MASUK KISI-KISI]
Jaringan Ikat Longgar: dibentuk mesenkim, berfungsi membungkus organ, dan matriksnya dari kolagen dan serabut elastis. Dibagi menjadi: fibrosit, sel plasma, makrofag, dan sel darah putih.
Jaringan Ikat Padat: dibentuk kolagen, fleksibel namun tidak elastis. Dibagi menjadi: fasia (menyelimuti otot), ligamen (menghubungkan antar tulang), tendon (ujung-ujung otot, merekatkan antara tulang dengan organ).
Jaringan Tulang Rawan/Kartilago: berkembang dari sel mesenkim, mengandung matriks, kondrin, bersifat fleksibel. Dibagi menjadi:
Kartilago hialin: matriksnya bening, terletak pada permukaan sendi untuk membantu persendian, menguatkan saluran pernapasan, dan memungkinkan pertumbuhan tulang.
Kartilago fibrosa: matriksnya gelap, terletak pada ligamen tulang dan persendian, berfungsi melindungi dan menyokong.
Kartilago elastis: berwarna keruh kekuningan, terletak pada telinga, epiglotis, dan pembuluh eustachius. Berfungsi memberi fleksibilitas organ dan menyokong.
Jaringan Tulang Keras/Osteon: dibentuk osteosit dalam lakuna dan dibentuk ostebolas. Tersusun atas kolagen, kalsium fosfat dan karbonat. Berfungsi: menyokong tubuh dan melindungi alat-alat tubuh lunak. Dibagi menjadi:
Osteon Spons: berongga berisi sumsum merah dan memproduksi sel darah merah, tidak mengandung sistem saluran havers, terletak pada epifisis tulang pipa, pipih, dan pendek.
Osteon Kompak: matriksnya rapat, mengandung saluran Havers, dan terletak pada sepanjang tulang pipa, pipih, dan pendek.
Jaringan Darah: terdiri dari komponen padat (sel darah) dan komponen cair (plasma darah). Berfungsi: transportasi sari makanan, hormon, sisa metabolisme, dan gas-gas pernapasan.
Jaringan Limfa: cairan transport zat-zat diluar pembuluh darah yang mengangkut air, glukosa, lemak, dan garam. Diedarkan melalui pembuluh limfa dan berfungsi mengangkut protein, lemak, garam mineral, dll.
Jaringan Lemak: disusun sel lemak, terletak pada bawah kulit bantalan organ dan persendian. Berfungsi: menyimpan lemak, penyimpanan cadangan makanan, mencegah dan melindungi hilangnya panas.
Jaringan Otot: tersusun atas serabut aktin dan miosin, bersifat elastis, dan berfungsi menggerakkan tubuh. Dibagi menjadi:
Otot Polos: berbentuk seperti perahu, inti selnya ditengah, kontraksinya lambat, bekerja secara otomatis, terletak pada pembuluh darah, saluran pencernaan dan pernafasan.
Otot Lurik: berbentuk silindris, punya banyak inti sel, kontraksinya cepat tapi mudah lelah, bergerak aktif, dan terletak pada rangka-rangka tubuh.
Otot Jantung: berbentuk silindris, berinti 1 dan salurannya bercabang, kontraksi secara otomatis, teratur, tidak pernah lelah, dan terletak pada jantung.
Jaringan Saraf: merespon dan membawa rangsangan, tersusun atas sel-sel neuron [badan (inti sel dan neoplasm), neurit/akson, dan dendrit]. Berfungsi: merespon perubahan di lingkungan, membawa impuls saraf ke pusat dan sebaliknya, memberi respon aktif akan rangsangan.
Berdasar bentuknya terdiri atas:
Unipolar: hanya punya satu cabang akson dari satu badan sel.
Bipolar: punya dua cabang akson dari satu badan sel.
Multipolar: punya sejumlah dendrit dari satu akson.
Berdasar jenis sel sarafnya terdiri atas:
Saraf Sensorik: menerima dan menghantar rangsangan dari organ penerima rangsang (reseptor) menuju pusat saraf (otak & sumsum tulang belakang).
Saraf Motorik: menghantarkan tanggapan pusat saraf (otak & sumsum tulang belakang) menuju organ pelaku tanggapan/efektor.
Saraf Asosiasi: menghubungkan saraf sensorik dan motorik, terletak pada pusat saraf (otak & sumsum tulang belakang).
Sel-sel darah terdiri atas:
Eritrosit/Sel Darah Merah: mengandung hemoglobin untuk mengikat O2, tidak berinti dan dibentuk dari eritroblas dalam sumsum tulang.
Leukosit/Sel Darah Putih: memiliki inti yang tidak teratur, berfungsi sebagai sistem imunitas tubuh. Dibagi menjadi:
Granulosit (berbutir): Neutrofil (dibentuk sumsum tulang, bergerak secara ameboid untuk keluar dari kapiler dan memakan kuman), Eosinofil (bergerak ameboid dan memakan kuman, bersifat asam), Basofil (membentuk huruf S, bergerak ameboid dan memakan kuman, bersifat basa).
Agranulosit (tidak berbutir): Limfosit (berinti satu besar, tidak bergerak bebas dan untuk imunitas) dan Monosit (berinti bulat panjang, bergerak cepat untuk memakan kuman).
Trombosit/Keping Darah: kepingan sitoplasma yang dibentuk pada sumsum tulang, menguncupkan dan mengecilkan pembuluh darah serta tidak berinti. Berfungsi: membantu proses pembekuan luka dan darah.
Komentar
Posting Komentar